Skip to main content

Rancangan Manusia Membawa Penderitaan - Eksegese - Minggu Biasa ke 25 Tahun A

 Sejarah mencatat bahwa manusia telah berhasil mengembangkan ilmu yang dapat menghitung segala sesuatu dengan akurasi yang tinggi.  Manusia juga berhasil menggunakan ilmu itu untuk menghitung dengan cermat segala sesuatu untuk manusia sendiri : misalnya , waktu dipilah sedemikian rupa sampai bagian yang terkecil seperti detik.  Kalkulasi waktu yang cermat itu memudahkan manusia untuk berlaku adil misalnya dalam soal upah. Dalam ukuran manusia, jam kerja dan kontribusi mutu yang diberikan pada pekerjaan ikut menentukan upah yang diterima.  Makin banyak jumlah waktu dan kontribusi mutu dalam ukuran manusia, maka makin besar upah yang akan diterima.

Bacaan-bacaan pada hari Minggu ini menggambarkan hal yang berseberangan dengan kalkulasi tadi.  Selain menggambarkan kasih Allah yang berlimpah, bacaan minggu ini juga menggambarkan kekeliruan manusia dalam menggunakan waktu karena menggunakan ukuran waktu di dunia ketika berhadapan dengan Allah.  Kalkulasi waktu manusia bukanlah kalkulasi waktu Allah terkait dengan hak yang diterima pekerja.  Ketika manusia bertahan dengan kalkulasinya sendiri,  manusia terjebak dalam dosa bersungut-sungut terhadap Allah dan terhadap sesama manusia yang menerima kasih Allah sesuai ukuran Allah. 

Secara ringkas dapatlah dikatakan bahwa bacaan Minggu ini menggambarkan kabar Sukacita Allah dan kasihNya.  Allah tidak hanya memberikan kasih namun juga menyediakan kasih pengampunan yang berlimpah.  Allah selalu keluar mencari orang yang belum memperoleh sedinar untuk hidup,  mengajak mereka bekerja dan memberikan kasihNya kepada yang mengikuti jalanNya. Kasih Allah itu berlimpah,  ketika manusia tidak menemukannya  karena salah jalan,  Allah datang mencari semua orang yang belum mendapatkannya, kemudian mengajak mereka bekerja di ladang anggur yang disediakanNya.  Manusia diharapkan merespon kasih Allah itu. Responnya yaitu menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk bekerja ,  mencari Allah yang mendekat membawa Dinar untuk hidup.  Respon lainnya yaitu  ketika Allah mendekat, manusia diharapkan meninggalkan rancangannya atau jalannya.

 ***

Pada hari minggu ini Allah menyinggung beberapa jalan kejahatan yang harus ditinggalkan manusia, salah satunya yakni menganggur, karena menganggur menyebabkan penderitaan.  Yang kedua adalah supaya hidup berguna bagi orang lain karena hidup yang tidak berguna bagi orang lain adalah kejahatan. Allah tidak menghendaki manusia tenggelam dalam rancangannya sendiri. Allah datang dan mengajak manusia untuk bekerja karena bekerja merupakan salah satu jalan dalam rancangan Allah.  Rancangan Allah yang kedua adalah supaya manusia berguna bagi orang lain.  Manusia sekecil apapun harus berguna bagi orang lain.  Jalan Allah yang lain adalah tidak menghitung   dan tidak bersungut-sungut atas upah yang diterima dari Allah.  Sukacitalah menerima hasil kerja apa adanya.

***

Jalan rancangan Allah banyak dan bervariasi.   Ketika manusia gagal mengenal rancangan Allah, manusia tidak perlu takut dan cemas.  Sesuai bacaan minggu ini ini manusia diajak untuk percaya pada Allah yang terus mendekat.  Berikutnya manusia diajak untuk meninggalkan kejahatan dalam arti menjadi sibuk bekerja atau berjuang menjadi berguna bagi orang lain. Dalam bekerja, diharapkan manusia tidak perlu berhitung dan bersungut sungut. Kalaupun bersungut-sungut lakukan itu dengan Allah bukan dengan manusia. Yang rajin bekerja dan yang bekerja secara sukacita tidak menderita, contohnya : disukai sesama manusia. Disukai sesama manusia merupakan satu bentuk kehadiran Allah yang mendekat. Saat manusia tidak dapat merasakan kehadiran Allah,  Allah bisa saja meminjam sesama manusia untuk menunjukkan kasihNya. Orang beriman diharapkan tampil sebagai model orang yang mengikuti jalan rancangan Allah dengan cara bekerja dan tidak pernah bersungut-sungut dalam bekerja. Supaya dapat mengenal jalan rancangan Allah, orang beriman diharapkan tampil sebagai orang yang terbuka terhadap Allah yang terus mendekat : melalui bekerja sambil berdoa. Marilah meninggalkan rancangan manusia dan mengikuti jalan rancangan Allah dengan bekerja dengan sukacita serta berguna bagi orang lain.   Percayalah Allah yang selalu mendekat akan mencukupi kebutuhan hidup manusia. Bekerja dan bekerjalah dalam sukacita dan berguna bagi orang lain. Allah akan menambahkan yang diluar kemampuan manusia. Percayalah dan Mulailah dari yang kecil dan sederhana.

 *** 

Cuplikan dari Buku Eksegese Orang Jalanan karya Porat Antonius, 

 

Lebih lengkap lagi dapat dibaca di Buku Eksegese Orang Jalanan, Minggu Biasa ke 25 Tahun Liturgi A, Buku Jilid 2, halaman 258 sd 267

Comments

Popular posts from this blog

DAMAI itu DAM – AI (I in English) - BHS Klaten (Part2) - 25 Mei 2025

Apakah Damai ada padamu? Pertanyaan renungan Opa mengawali aktivitas ngopi pagi di BHS SKK Klaten. Pertanyaan ini memperlihatkan pentingnya damai yang pasti sudah sangat sering didengar baik dari mimbar agama maupun mimbar kehidupan lainnya. Damai memang menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup kita baik sebagai pribadi dalam keluarga, komunitas keagamaan maupun komunitas social dan komunitas kategorial lainnya. Kali ini Opa menjelaskan damai dari dan dalam ritus agama dan terlebih pada ritus kehidupan.  DAMAI DALAM RITUS HIDUP. Ritus keagamaan bagi banyak dari kita sudah dilakukan secara sungguh-sungguh. Meskipun demikian ritus agama terbatas. Ritus yang tidak terbatas justru ada dalam kehidupan sehari-hari. Ketika sendirian pun ritus hidup tetap berlangsung.  RITUS DAMAI DALAM BERPIKIR. Ketika berpikir ritus hidup tetap terjadi, saat itu kita bisa memandang ke dalam diri , apakah dalam berpikir damai ada dalam pikiranmu. Kalau pikiranmu berisi kecemasan maka kedamaian tida...

TEMPUS ET SPATIUM ATAU SPACE AND TIME - BHS Klaten (Part 1) - 24 Mei 2025

Satu Kebenaran yang diakui dan diterima oleh semua pemikir dari dahulu kala adalah Tempus dan spatium. Kedua hal ini bahkan diterima sebagai Rahmat tertua dan karenanya diterima sebagai kebenaran tertua hingga sekarang. Spatium dan Tempus atau space and time adalah dasar dari segenap kebenaran lain karena seluruh peristiwa hidup yang lain terjadi di atas space and time. Dengan kata lain space dan time adalah fondasi seluruh kebenaran tentang manusia. Siapa yang menggunakan space dan time sesuai  dengan hakekatnya sebagai dasar maka dia hidup. Manusia sudah cukup berhasil menggunakan space. Dia membagi space sesuai fungsinya walaupun amburadul. Jika kita berhenti pada kelihaian membagi space maka kita baru masuk ke Sebagian kecil dari Rahmat. Rahmat yang terbesar ada pada time/tempus.  TEMPUS, NON SPATIUM, GRATIA EST.  Karena Rahmat terbesar ada pada tempus maka kita paham bahwa Tempus, non spatium, gratia est atau sering disingkat Tempus Gratia Est – Waktu adalah Rahmat. ...

Menuju Kesaktian Jiwa - NMCC - 3 Mei 2025

Semakin dan terus bertumbuh menjadi ciri Komunitas SKK terlebih setelah merayakan Syukur atas HUT  ke 18. Bergerak dari upaya, terus menyehatkan jiwa yang berperan sangat vital dalam menyehatkan tubuh (Corpus Sanum in Menten Sanam) menuju Kesaktian Jiwa dalam membangun candi-candi kehidupan (Opa membandingkan dengan kesaktian Bandung Bondowoso ketika membangun 1000 candi). Beberapa Upaya menumbuhkan kesaktian jiwa yang akan terus diperjuangkan komunitas SKK seperti terlihat nyata pada perjuangan untuk 1. Makan sekali sehari. Kekisruhan yang terjadi pada pagi hari karena persoalan makan bahkan Opa mengatakan bahwa dosa paling banyak terjadi pada pagi hari karena sibuk mengurus makan dan minum. maka dosa pagi akan hilang seirama berkembangnya pola makan sekali sehari. Orang tidak lagi ribut dan rebut soal makan di pagi hari. Ada banyak waktu dan ruang untuk berbuat sesuatu yang lebih bermakna demi pertumbuhan kesaktian jiwa dari pada sekedar meributkan makan dan minum semata. Makan...