Skip to main content

Porat Antonius 20 Maret 2020 In the Middle of Worries


Pesan Opa
TDM 20/03/2020

Antisipasi Corona cukup dgn:
• jaga makan
• banyak minum air 
• jadi orang baik

*Hasil riset membuktikan mkan kelor n pisang meningkatkan daya tahan tubuh jd mkan sebanyak2nya daun pepaya, kelor dan pisang.

*Kenapa gereja ditutup?
 *_kita bkn takut Corona dan takut matinya_*. Tetapi Sebaiknya kita bersikap wajar sesuai dgn aturan Negara.
 
*Saya hanya mau sampaikan tdk usah takut, kt pcaya pd Kristus. Tdk usah takut n tdk usah main2 krn byk org yg mengalami perjumpaan dgn Tuhan Yesus di dunia ini bahkan sdra kt yg non Kristen. 

Jgn ragu2 byk org suci "santo/santa" yg rela memberikan dirinya utk org lain krn dia mengalami sdri bertemu dgn Yesus, ya spt saat ini.

"Saya tdk akan mundur krn ada sesuatu" sy minta jgn takut, jgn main2. Tdk ke gereja sekalipun tetap doa dirumah. Paling tdk hr minggu sisihkan waktu utk berdoa. 

*Tekunlah dalam percaya pd Tuhan Yesus, belajar ajaran kebaikanNya" ya, spy tdk takut virus corona.*

Pengalaman org bertemu Yesus n Maria itu benar terjadi. Peristiwa pertama punya historis yg luarbiasa spt di Lourdes, Fatima,  Yerusalem n itu benar adanya. Saya lihat ada cuplikan2nya di situs tsb. 

* Coba buka diri krn pada diri saya diberitahu Dia mengunjungi kita minimal 1hr sekali. Renungkan diri, siapkan diri baik2. Dia tetap berkeliling

*Jgn takut corona krn kita tdk akan mati krn corona, Yesus pasti memberikan pertolongan.*

Kita tdk tahu rencana Tuhan apa utk diri kita. Apa yg kita minta Dia tdk kasih, kita tdk minta ttp Dia beritahu.  

Klo kita antara jam 1- 3 pagi terbangun n tdk bisa tidur, jangan paksa diri  tidur. Berdoalah ya doa yg simple2 saja, misal "Tuhan bersabdalah saja hambamu mendengarkan". Krn yg lbh penting adalah belajar mendengar kehendak Tuhan atas diri kita.





,  


Comments

Popular posts from this blog

DAMAI itu DAM – AI (I in English) - BHS Klaten (Part2) - 25 Mei 2025

Apakah Damai ada padamu? Pertanyaan renungan Opa mengawali aktivitas ngopi pagi di BHS SKK Klaten. Pertanyaan ini memperlihatkan pentingnya damai yang pasti sudah sangat sering didengar baik dari mimbar agama maupun mimbar kehidupan lainnya. Damai memang menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup kita baik sebagai pribadi dalam keluarga, komunitas keagamaan maupun komunitas social dan komunitas kategorial lainnya. Kali ini Opa menjelaskan damai dari dan dalam ritus agama dan terlebih pada ritus kehidupan.  DAMAI DALAM RITUS HIDUP. Ritus keagamaan bagi banyak dari kita sudah dilakukan secara sungguh-sungguh. Meskipun demikian ritus agama terbatas. Ritus yang tidak terbatas justru ada dalam kehidupan sehari-hari. Ketika sendirian pun ritus hidup tetap berlangsung.  RITUS DAMAI DALAM BERPIKIR. Ketika berpikir ritus hidup tetap terjadi, saat itu kita bisa memandang ke dalam diri , apakah dalam berpikir damai ada dalam pikiranmu. Kalau pikiranmu berisi kecemasan maka kedamaian tida...

TEMPUS ET SPATIUM ATAU SPACE AND TIME - BHS Klaten (Part 1) - 24 Mei 2025

Satu Kebenaran yang diakui dan diterima oleh semua pemikir dari dahulu kala adalah Tempus dan spatium. Kedua hal ini bahkan diterima sebagai Rahmat tertua dan karenanya diterima sebagai kebenaran tertua hingga sekarang. Spatium dan Tempus atau space and time adalah dasar dari segenap kebenaran lain karena seluruh peristiwa hidup yang lain terjadi di atas space and time. Dengan kata lain space dan time adalah fondasi seluruh kebenaran tentang manusia. Siapa yang menggunakan space dan time sesuai  dengan hakekatnya sebagai dasar maka dia hidup. Manusia sudah cukup berhasil menggunakan space. Dia membagi space sesuai fungsinya walaupun amburadul. Jika kita berhenti pada kelihaian membagi space maka kita baru masuk ke Sebagian kecil dari Rahmat. Rahmat yang terbesar ada pada time/tempus.  TEMPUS, NON SPATIUM, GRATIA EST.  Karena Rahmat terbesar ada pada tempus maka kita paham bahwa Tempus, non spatium, gratia est atau sering disingkat Tempus Gratia Est – Waktu adalah Rahmat. ...

Menuju Kesaktian Jiwa - NMCC - 3 Mei 2025

Semakin dan terus bertumbuh menjadi ciri Komunitas SKK terlebih setelah merayakan Syukur atas HUT  ke 18. Bergerak dari upaya, terus menyehatkan jiwa yang berperan sangat vital dalam menyehatkan tubuh (Corpus Sanum in Menten Sanam) menuju Kesaktian Jiwa dalam membangun candi-candi kehidupan (Opa membandingkan dengan kesaktian Bandung Bondowoso ketika membangun 1000 candi). Beberapa Upaya menumbuhkan kesaktian jiwa yang akan terus diperjuangkan komunitas SKK seperti terlihat nyata pada perjuangan untuk 1. Makan sekali sehari. Kekisruhan yang terjadi pada pagi hari karena persoalan makan bahkan Opa mengatakan bahwa dosa paling banyak terjadi pada pagi hari karena sibuk mengurus makan dan minum. maka dosa pagi akan hilang seirama berkembangnya pola makan sekali sehari. Orang tidak lagi ribut dan rebut soal makan di pagi hari. Ada banyak waktu dan ruang untuk berbuat sesuatu yang lebih bermakna demi pertumbuhan kesaktian jiwa dari pada sekedar meributkan makan dan minum semata. Makan...