Pesan Rafael
Mekon 30 april 2019
Rafael itu penuh dengan kegembiraan penuh dengan sukacita karena melalui kegembiraan, melalui sukacita itu rahmat penyembuhan itu ada atau melalui sukacita itu kita berangsur-angsur menjadi manusia yang lebih baik.
Dalam beberapa tahun kedepan tentunya kita sudah tahu bersama akan ada pemisahan yang sangat amat jelas antara yang baik sama yang....bisa dikatakan mereka masih punya kesempatan untuk berubah, boleh kita menggunakan kata buruk karena kalau kita menggunakan kata pantas atau tidak pantas mereka itu juga manusia yang akan terus melakukan perubahan dan karena rahmat itu dituangkan untuk siapa saja yang mau menerima rahmat itu, jadi semakin jelas pemisahan antara itu tetapi bukan berarti bahwa kemudian kita menyatakan diri kita sebagai orang yang pantas, pantas itu... Itu bukanlah haknya kita untuk mengatakan bahwa kita pantas.
Hak untuk mengatakan kita pantas atau tidak itu hanya ada pada Allah, Allah yang mampu mengeluarkan bahwa dia pantas atau tidak dengan segala perhitungan yang sudah dia lakukan, kata lakukan inipun tidak bisa menjelaskan secara jelas apa yang dilakukan karena itu rahasianya dia.
Tetapi yang diminta adalah sukacita kebersamaan sebagai saudara untuk bisa menyelamatkan, itu sangat penting.
Kenapa saudara..? Karena disini bukan menyelamatkan diri sendiri, bahwa kita memang berkonsentrasi kepada diri kita sendiri tetapi diharapkan konsentrasi terhadap diri kita sendiri ini bisa memberikan dampak positif bagi orang yang ada disekitar kita.
Jangan sampai rahmat itu kemudian mati atau hanya mengalir pada diri kita sendiri, tanpa kita harus bisa mengalirkannya kepada orang lain.
Karena kalau rahmat itu tidak bisa mengalir, jatah untuk kita perharinya itu semakin tidak bisa ditambahkan, karena rahmat itu tidak bisa mengalir.
Seperti keran itu meski ada airnya tapi jika tidak dibuka maka air yang kita dapat itu tetap sama tidak ada penambahan, ketika kalian membuka itu yang jelas sumber yang di atas akan terus mengalirkan sehingga kalian mendapatkan orang disekitar kalian juga bisa mendapatkan rahmat itu, tapi ingat....
Jangan SOMBONG...
Karena kesombongan adalah salah satu jalan yang bisa dikatakan mudah untuk dipakai oleh si jahat menarik kalian dari tujuan ILAHI kalian.
Kalian itu citra Allah walaupun kalian tampangnya begini- begini saja (tersenyum) tapi kalian ini tampan, kalian cantik penuh dengan rasa sukacita dalam diri kalian.
Tetapi ingat... kalau kalian tidak bisa meyalurkan itu ataupun kalian tidak bisa menikmati itu dalam diri kalian tampang-tampang kalian akan lebih parah daripada ini.
Dan saya tahu kalian disini semua sudah dewasa rata-rata diatas tiga puluh tahun dan kalau ada yang masih umut tiga puluh, kemungkinan tipu umur ( semua ketawa)
Jadi kalau dengan saya santai...
Kalian bisa lebih santai...
Bisa lebih tenang...
Tapi dengan yang satu...juga bisa lebih tenang.
Kita punya tugas masing-masing yang saya harapkan bahwa apa yang disampaikan pada malam hari ini janganlah itu...jadi saya sering mendapatkan ketika sudah diberikan kalian malah terfokus untuk membaca, terfokus untuk
bermain dalam pikiran kalian, sampai akhirnya kalian tidak membagikan itu dan itu yang menjadi persoalan.
Bukan persoalan kalian menerima pesan atau tidak tetapi persoalanya apakah kalian bisa melanjutkan pesannya atau tidak, bisa dilakukan atau tidak.
Yahh bukan hanya kalian anak ini juga sama
dia menerima pesan, membaca lalu tertawa hehehe tertawa, mungkin kalian merasa dia itu suci tidak dia sama seperti kalian.
hanya mungkin tampangnya dibuat seperti agak..agak agak.. aga..culun begitu
tetapi sebenarnya dia itu pengen menjadi pria sejati ( semua ketawa).
Saya memberikan dia motifasi seperti ini,
Kalau kamu merasa diri tampan kenapa kamu tidak menunjukan bahwa kamu itu tampan,
Percuma kalau kamu meyakini diri tampan tapi hanya untuk diri kamu sendiri tetapi kamu tidak memberikan itu kepada orang lain bukan berarti dalam artian sombong tidak, ketampanan itu akan muncul ketika kamu memberikan atau mengerjakan sesuatu itu dengan sungguh-sungguh, dia saja ini baca buku dari halaman satu sampai sepuluh sudah mengantuk.
Saya memberikan contoh tidak perlu orang lain tapi biar diri anak ini sendiri, bukan karena saya tidak mengetahui bagaimana kalian yang lain.
Motifasi awal anak ini sangat besarr
belum pertengahan sudah tiutt..tiutt..tiutt...lowbat
Tapi itulah, kenapa Allah memilih kemudian
Itu tidak bisa menjadi suatu perhitungan mendasar bahwa klasifikasi bahwa, ohh dia cocok untuk menerima ini, dia cocok untuk menerima itu. karena kita tidak berhak untuk akhirnya mengambil dalam pemikiran kita bahwa ini cocok atau tidak karena ukuran yang kita pakai belum tentu itu yang dipakai Allah.
Kalian mengerti kan..??
Kalian mengerti kan...??
Paling tidak kalian sekolah jadi pasti kalian mengerti, kalau kalian tidak sekolah pasti kalian tidak mengerti. Tapi karena kalian sudah diberikan kehidupan untuk bersekolah kalian bersekolah kemudian kalian mengerti.
Tetapi fatal juga kalau kalian sudah bersekolah tetapi kemudian kalian tidak mengerti, terus gunanya apa kalian bersekolah..?
Saya tanya lagi..,
Kalian mengerti..?? ( mengerti)
Menegerti...?? (mengerti)
Satu tambah satu berapa..?(Semua jawab dua)
Baikkkk...
Ini bukti bahwa kalian sekolahnya berbeda-beda, benar kan??
Benar kan??
Benar kan,sekolahnya beda ilmunya sama
terus persoalanya dimana..??
Tidak ada kan..??
Intinya bahwa begini
Sesuatu yang diberikan itu pada dasarnya sama, setiap manusia diberikan kesempatan yang sama, hanya saja cara untuk memanfaatkan kesempatan itu berbeda.
Okelah kalian dengan kemampuan kalian merumuskan sesuatu dengan sangat detail, tetapi kalau kalian tidak bisa memanfaatkan itu untuk suatu kebaikan hal itu kemudian akan berperang dalam pikiran kalian sendiri lalu kemudian kalian tidak bisa mengartikan apa-apa. Jadi ketika sesutu manfaat yang mengalir dalam pikiran kalian, gunakanlah itu sebaik mungkin supaya bisa menghasilkan sesuatu yang tujuannya kebaikan.
Intinya satu KEBAIKAN, jangan ada yang lain.
Kalaupun ada yang lain tidak apa-apa bolehlah. Mungkin untuk menunjukkan bahwa kalian bisa, itu tidak apa-apa itu sangat manusiawi sekali bahwa kalau kalian ingin menunjukkan kepada dunia kalian bisa melakukan sesuatu tetapi bahwa sesuatu yang kamu lakukan itu tetap tertuju pada satu itu adalah KEBAIKAN.
Jadi kalau misalnya wajah kalian yang seperti ini dan kalian tidak bisa melakukan kebaikan apa gunanya, justru wajah kalian itu akan berubah menjadi lebih baik ketika kalian melakukan kebaikan.
Mungkin diantara kalian ini
Salah satu giginya sudah tidak ada ( semua tersenyum)
atau dua atau bahkan tiga juga.
Tapi tiga gigi itu kemudian tidak mempengaruhi ketampanan kalian kalau kalian melakukan kebaikan.
Yang menjadi persoalan adalah ketika kalian mempersoalkan tiga gigi itu dan akhirnya kemudian kalian tidak mempedulikan kebaikan yang kalian hasilkan melalui senyuman.
Tidak masalah kalian ompong yang penting kaliam rajin sikat gigi, Oke...
Karena ketika kalian rajin sikat gigi paling tidak kalian bisa mengeluarkan uang untuk membelikan pepsodent atau apa segala macam untuk bisa membersihkan gigi kalian.
Dengan begitu kalian mempunyai sesuatu berupa uang untuk membeli, uang itu kemudian kalian berikan kepada orang yang menjual apa yang kalian butuhkan, yang kemudian dari uang itu dia memanfaatkan sebagian untuk menjadikan modal, sebagian untuk keuntungan dan keuntungan itu kemudian dia pakai untuk kehidupan.
Itu baru dari persoalan gigi yang ompong, Sesuatu yang menurut kalian itu kurang diperhatikan tetapi dengan keuntungan kecil itu, dengan kebaikan kecil yang kalian berikan, dengan kebaikan yang sebenarnya berguna juga untuk diri kalian, untuk gigi kalian itu dapat berguna bagi orang lainnn...
tapi jangan sampailah kalian operasi plastik..
Terimakasih waktu saya sudah selesai
Anak ini sudah memohon-mohon...
Kira-kira ada pertanyaan..??
Kalau ada pertanyaan jangan tanyakan ke saya (semua ketawa)
saya hanya menyampaikan saja.
Kalau kalian ingin bertanya silahkan saja tapi jangan bertanya pada saya karena saya tidak punya hak untuk menjawab.
Kalaupun saya punya hak untuk melakukan
Maka itu iya...., karena itulah yang diberikan Allah kepada saya.
Kalau hak untuk menjawab itu tidak ada pada saya...
Comments
Post a Comment