Skip to main content

Mengikuti Allah Berarti Bertobat - Eksegese Minggu Prapaskah II Tahun C

Dari ketiga bacaan minggu ini, nampak bahwa Allah menuntun manusia agar dapat mengalami Diri Allah melalui alam terbuka dan juga alam diri orang lain. Yang mau disampaikan adalah:  Allah mengenal keterbatasan manusia. Allah mengenal keterbatasan fisik manusia. Karena keterbatasannya, manusia gampang dan rentan sekali menderita secara fisik. Allah juga mengenal keterbatasan pengetahuan manusia. Karena keterbatasan pengetahuan manusia maka manusia bisa terjebak keliru dan dapat salah. Manusia tidak mungkin bisa segalanya. Ambisi untuk bisa segalanya juga akan berakibat keliru. Akhirnya manusia kebingungan dan tidak ada satupun yang bisa dipegang sebagai modal hidupnya.

Namun Allah menuntun, mengangkat manusia, lebih dari batas kesanggupan manusia. Allah menuntun manusia keluar dari penderitaan melalui suaran Nya yang mengajak manusia agar mengkonsumsi makanan yang sesuai dengan standar ciptaan manusia yang sudah ditetapkan oleh Allah sendiri. Manusia juga diajak agar menimba pengetahuan yang benar dari Allah sendiri. Namun karena kesombongan manusia, manusia malu berjalan bersama Allah, malu dituntun oleh Allah. Manusia merasa lebih bergengsi kalau dituntun oleh ilmu pengetahuan dan jalan yang dilaluinya adalah jalan logis rasional.

Allah tetap menuntun manusia pada zaman ini melalui Sabda Allah dalam Injil. Dari bacaan minggu ini, manusia diajak keluar dan keluar bersama Allah di alam yang luas. Yang luas itu ada di alam bukan di kepala manusia. Melalui alam, Allah akan menunjukkan bintang yang lebih terang dari pikiran rasional. Dengan naik ke gunung , murid mengalami kemuliaan Allah bersama Yesus. Melalui alam, Allah menunjukkan keterbatasan manusia sekaligus Allah menunjukkan kebesaran Allah dan cara lain untuk mengalami kebesaran dan kasih Allah. Mengikuti ajakan Allah keluar berarti meninggalkan keterbatasan dan mengalami kasih Allah berarti bertobat. Relakan diri masing-masing untuk diperlihatkan dunia yang luas. Sadar miskin - ikutilah Allah - berkaryalah bersama Allah - supaya tidak dihina karena kemiskinan. Sadar bodoh - ikutilah Allah - belajarlah bersama Allah supaya bisa menjadi orang yang cerdas. Sadar sakit - ikutilah Allah - berjuanglah bersama Allah dalam proses penyembuhan yang benar. Bersama Allah kita bisa.


Cuplikan dari Buku  Eksegese Orang Jalanan,  karya Porat Antonius 

Lebih lengkap lagi dapat dibaca di Buku Eksegese Orang Jalanan Tahun Liturgi C, Buku Jilid 2

 

_edian_

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Takut, Allah Menyertai Kita - Oleh Porat Antonius - BHSO Klaten 7 Agt 2021

Kita diminta jangan takut. Kalau kita takut, banyak hal yang buruk terjadi pada kita. Bersukacitalah. Sebenarnya dalam ilmu kedokteran, sukacita sudah diakui sebagai obat dan sudah dirumuskan dalam apa yang disebut Placebo. Dari bahasa Latin, placebo domino in regione vivorum. Secara mudahnya diterjemahkan “Saya bersukacita karena Allah hadir dalam hidup dalam hidupku”. Namun belakangan ini muncul istilah Nocebo, menakut-nakuti. Orang ditakuti-takuti dengan penyakit sampai harus makan obat seumur hidup. Tidak disadari banyak orang, bahwa pandemi sekarang ini adalah wujud nocebo. Diekspos kemana-mana virus ini sudah ada varian baru, varian ini dan itu. Itu semua meningkatkan ketakutan kita. Karena itu, makin banyak yang menderita karena makin cemas. Apalagi, setelah vaksin pertama kena covid, vaksin kedua masih takut. Masih takut lagi maka ditambah dengan booster. Akhirnya tubuh kita penuh vaksin. Ini semua praktek nocebo. Saya minta anggota SKK tidak perlu takut.  Sebagai warga neg...

Sehat Ditentukan Oleh Allah - BHSO Lampung Makassar 4 Feb 23

Untuk yang baru, selamat meninggalkan cara berpikir medical-based. Selama ini, manusia modern melihat cara berpikir medis sebagai yang terbaik yang menjawab masalah kesehatan kita. Hari ini, Bapak/Ibu yang baru bergabung diajak masuk ke suatu cara yang dianggap oleh dunia modern sebagai tradisional. Tetapi apapun label yang dunia sematkan, sudahlah. Yang penting kamu berani meninggalkan cara pikir yang diagung-agungkan banyak orang.  Hari ini ditegaskan sekali lagi bahwa sehat itu sebenarnya ditentukan oleh Allah. Bukan oleh alat. Karena itu, Bapak/Ibu diajak agar dengan cara hidup masing-masing, cara agama masing-masing, “Mari kita kembali pada Allah”. Saya (Opa Anton) menjadi seperti sekarang ini bukan karena hasil belajar. Saya bisa mengetahui sakit dan penderitaan Bapak/Ibu secara detail, bukan karena memiliki kepakaran medis. Informasi kesehatan personal termasuk apa yang menyebabkan Bapak/Ibu sakit dapat diakses secara mudah dari Allah. Sayangnya karena keterbatasan waktu, sa...

PESAN - Oleh Rafael - TDM 20 Februari 2025

PESAN MALAIKAT RAFAEL  Pesan ini singkat… kalian dengarkan baik2, pesannya singkat. Tapi saya mau koreksi tentang kata PESAN.   Pesan itu sesuatu yang disampaikan, kalian belum memiliki apa yang dipesankan. Kalian mendengarkan kata2 itu  masuk ke dalam diri kalian tetapi ia akan hanya menjadi kata2.  Kata2 itu apa sih….kata2 itu adalah sesuatu yang menentukan dalam pikiran kalian…  kata2 bisa menjadi sebuah energi, pendorong untuk kalian bisa melakukan sesuatu. Tetapi kata2 hanya akan menjadi kata2, walaupun kata2 itu sendiri punya energi. Tetapi ketika tidak digunakan kata2 itu hanyalah kata2.. misalnya kata cantik… ada energi dari kata cantik itu… energi yang mungkin selama ini tidak dipandang sebagai suatu hal atau energi yang bisa menghidupkan diri kalian… saya hitam misalnya…yah sudah…kalian akan menerima diri kalian sebagai orang yang hitam…tapi dunia membentuk hitam itu sebagai sesuatu yang negative. Sesuatu yang membuat kalian ooo saya berbeda dan saya y...