Dari ketiga bacaan minggu ini, nampak bahwa Allah menuntun manusia agar dapat mengalami Diri Allah melalui alam terbuka dan juga alam diri orang lain. Yang mau disampaikan adalah: Allah mengenal keterbatasan manusia. Allah mengenal keterbatasan fisik manusia. Karena keterbatasannya, manusia gampang dan rentan sekali menderita secara fisik. Allah juga mengenal keterbatasan pengetahuan manusia. Karena keterbatasan pengetahuan manusia maka manusia bisa terjebak keliru dan dapat salah. Manusia tidak mungkin bisa segalanya. Ambisi untuk bisa segalanya juga akan berakibat keliru. Akhirnya manusia kebingungan dan tidak ada satupun yang bisa dipegang sebagai modal hidupnya.
Namun Allah menuntun, mengangkat manusia, lebih dari batas kesanggupan manusia. Allah menuntun manusia keluar dari penderitaan melalui suaran Nya yang mengajak manusia agar mengkonsumsi makanan yang sesuai dengan standar ciptaan manusia yang sudah ditetapkan oleh Allah sendiri. Manusia juga diajak agar menimba pengetahuan yang benar dari Allah sendiri. Namun karena kesombongan manusia, manusia malu berjalan bersama Allah, malu dituntun oleh Allah. Manusia merasa lebih bergengsi kalau dituntun oleh ilmu pengetahuan dan jalan yang dilaluinya adalah jalan logis rasional.
Allah tetap menuntun manusia pada zaman ini melalui Sabda Allah dalam Injil. Dari bacaan minggu ini, manusia diajak keluar dan keluar bersama Allah di alam yang luas. Yang luas itu ada di alam bukan di kepala manusia. Melalui alam, Allah akan menunjukkan bintang yang lebih terang dari pikiran rasional. Dengan naik ke gunung , murid mengalami kemuliaan Allah bersama Yesus. Melalui alam, Allah menunjukkan keterbatasan manusia sekaligus Allah menunjukkan kebesaran Allah dan cara lain untuk mengalami kebesaran dan kasih Allah. Mengikuti ajakan Allah keluar berarti meninggalkan keterbatasan dan mengalami kasih Allah berarti bertobat. Relakan diri masing-masing untuk diperlihatkan dunia yang luas. Sadar miskin - ikutilah Allah - berkaryalah bersama Allah - supaya tidak dihina karena kemiskinan. Sadar bodoh - ikutilah Allah - belajarlah bersama Allah supaya bisa menjadi orang yang cerdas. Sadar sakit - ikutilah Allah - berjuanglah bersama Allah dalam proses penyembuhan yang benar. Bersama Allah kita bisa.
Cuplikan dari Buku Eksegese Orang Jalanan, karya Porat Antonius
Lebih lengkap lagi dapat dibaca di Buku Eksegese Orang Jalanan Tahun Liturgi C, Buku Jilid 2
_edian_
Comments
Post a Comment