Bacaan minggu ini secara bersama menjelaskan tentang beriman. Beriman adalah percaya pada Allah Tritunggal yakni Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Dengan beriman, hidup manusia apalagi hidup di antara umat beriman semestinya menjadi model kehidupan yang bahagia diantara umat manusia. Namun dengan jujur perlu diakui bahwa hampir semua manusia yang mengaku diri beriman pun belum bahagia di sini dan berharap untuk bahagia di akhirat. Melalui Yesus - dalam bacaan yang diperdengarkan di Injil - manusia beriman ditunjukkan tentang beriman yang fundamental yakni diri yang mengandung Roh Kudus. Manusia sekarang - termasuk juga yang mengaku beriman - masih belum sampai pada tahap yang fundamental itu. Banyak yang masih takut, bingung, masih gagal dalam godaan dan lain-lain. Artinya bahwa Roh Kudus yang dianugerahkan kepada manusia berkat kematian dan kebangkitan Yesus belum maksimal digunakan sebagai penuntun hidup kita.
Masa prapaskah ini dapat digunakan sebagai masa belajar untuk mengandung dalam diri setiap orang : roh kudus, dan merelakan diri untuk dituntun. Dengan roh itulah orang beriman tidak takut, tidak mengeluh karena kekurangan dan tidak terlibat dalam kejahatan apapun. Dengan dituntun roh kudus orang beriman menjadi orang yang bahagia karena apapun yang dihadapinya, dihadapi dengan penuh percaya diri dengan senyuman yang lebar pula karena tahu bahwa roh Allah yang menuntun hidupnya untuk menghadapi semua yang terjadi. Berimanlah secara total dengan mengisi diri penuh roh dan rela dituntunnya. Buktikan sendiri khasiatnya dalam hidup sehari-hari. Dengan catatan : suara roh itu dibiarkan murni tanpa bercampur aduk dengan suara otak sendiri yang merupakan himpunan pengalaman indrawi.
Cuplikan dari Buku Eksegese Orang Jalanan, karya Porat Antonius
Lebih lengkap lagi dapat dibaca di Buku Eksegese Orang Jalanan Tahun Liturgi C, Buku Jilid 2
_edian_
Comments
Post a Comment